Tuesday, July 2, 2013

Pengembangan Postur Militer untuk Lindungi Perbatasan

11707
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (webpresiden)

Surabaya: Pengembangan postur militer dan kepolisian yang kita lakukan adalah untuk meningkatkan kemampuan melindungi perbatasan dan menghadapi kejahatan transnasional. “Melalui modernisasi alutsista kita juga menjadi lebih siap dalam menjalani operasi militer selain perang maupun untuk melakukan berbagai operasi pertahanan dan keamanan,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Presiden menyampaikan hal ini pada bagian lain amanatnya pada upacara Prasetya Perwira TNI-Polri 2013 di Markas Komando Akademi Angkatan Laut, Bumimoro, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (2/7) pagi.
Sebelumnya, Presiden kembali menegaskan bahwa melalui tujuan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) adalah semata-mata untuk menegakkan kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia. “Benar Indonesia cinta damai, tapi kedaulatan tidak akan pernah bisa ditawar,” ujar Presiden.

Kepada perwira Polri yang baru dilantik, Presiden meminta mereka memiliki kemampuan dan profesionalisme untuk menangani berbagai bentuk kejahatan dan pelanggaran hukum. “Para perwira memiliki tugas yang amat penting, yaitu memberantas timdak kejahatan, memelihara keamanan dan keteriban publik serta memberikan perlindungan, pelayanan, dan pengayoman kepada masyarakat dengan baik,” Presiden mengingatkan.

Di era global saat ini kejahatan yang harus dituntaskan bukan hanya kejahatan tradisional dan yang terjadi di dalam negeri, tetapi juga kejahatan yang menggunakan teknologi dan transnasional (keluar dari batas-batas negara).
“Bentuk perilaku dan alat kejahatan telah semakin beragam dan canggih karena itu Polri harus mengungguli kemampuan para pelaku kejahatan dan mampu menaklukan kecanggihan peralatannya,” ujar Presiden SBY.
“Semua itu menuntut sumber daya Polri yang handal, cerdas, dan bermental kuat serta menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” SBY menandaskan. (websitepresiden/dik)

source: http://www.demokrat.or.id/2013/07/pengembangan-postur-militer-untuk-lindungi-perbatasan/

Ini Poin-poin Penting Pidato SBY di Rakornas

IMG_8963
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan sambutan di Rakornas Partai Demokrat 2013. (omar tara)

Jakarta: Ketua Majelis Tinggi/Ketua Umum Partai Demokrat Doktor Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan banyak poin penting dalam pidatonya saat memberi sambutan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Demokrat di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (29/6).
Berikut ini 29 poin dari pidato SBY yang  dirangkum redaksi web demokrat.

1. Tugas dan pengabdian Partai Demokrat yang sudah berjalan 12 tahun, belum rampung dan masih panjang.
2.Pemilu 2014 bukan tujuan akhir. Tujuan utama Partai Demokrat adalah berkontribusi dan bekerja keras untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat.
3. Dengan izin Tuhan dan jika rakyat kembali memberikan kepercayaan di 2014, Partai Demokrat akan lebih banyak lagi bekerja untuk rakyat
4. Misi Partai Demokrat jelas, jaga yang sudah baik dan perbaiki yang belum baik
5. Dengan capaian hasil nyata, Partai Demokrat tidak sekadar berjanji, tapi sudah memberi dan menjadi bukti
6. Hari ini adalah hari kebangkitan Partai Demokrat yang lebih siap, untuk bekerja bersama rakyat memajukan bangsa.
7. Syukur, hingga kini Partai Demokrat masih tegak berdiri meskipun ada cobaan dan gempuran bertubi-tubi.
8. Sekarang,lebih baik kita berbenah diri,daripada sibuk lempar kiri kanan, menutup kekurangan diri sambil menyerang ke sana ke mari
9. Tidak perlu menjelekan partai atau tokoh lain. Lebih baik fokus bekerja dan bekerja keras untuk kesejahteraan rakyat.
10. Peningkatan kemampuan menjadi prasyarat dan investasi untuk terus berkarya.
11. Partai harus terus bergerak ke depan untuk menyongsong keberhasilan.
12. Partai Demokrat adalah partai yang patuh kepada hukum.Kita tidak akan melawan hukum.Jika ada kader kami yang melanggar hukum silakan diproses.
13. Untuk itu, teruslah berpedoman dan menjalankan pakta integritas, dengan tidak korupsi dan melakukan penyelewengan.
14. Juga tetap bekerja keras untuk kepentingan rakyat, menjaga keadilan, anti-diskriminasi dan menjaga kerukunan antar-identitas.
15. Kader harus loyal dan disiplin, tidak balik kanan atau menghantam keras, ketika situasi berubah.
16. Dalam 1,5 tahun mendatang,saya akan tetap bekerja sekuat tenaga merampungkan tugas sebagai Presiden Republik Indonesia.
17. Agar pada tahun 2014, Indonesia jauh lebih baik dan pemerintahan mendatang tidak terlalu terbebani masalah.
19. Pada masa-masa menjelang pemilu, tidak ada presiden di dunia ini yang mau mengambil risiko menaikkan harga BBM.
20. Tapi kita mesti yakin bersama bahwa keputusan ini menaikkan BBM adalah untuk kebaikan ekonomi, keadilan dan masa depan Indonesia.
21.Dengan keyakinan bahwa kebijakan demi rakyat, risiko kita tempuh.Suatu saat rakyat akan percaya bahwa kebijakan ini betul untuk rakyat
22. Subsidi BBM sangat besar dan  tidak tepat sasaran. Lebih baik dialihkan untuk bantu rakyat, bangun infrastruktur dan tingkatkan layanan publik.
24. Cara politik kita bukan politik yang hanya ingin dianggap pro-rakyat dengan imbalan dapat dukungan pada Pemilu nanti.
25. Sikap saya jelas dan tegas, bantu rakyat miskin adalah harga mati. Wajib hukumnya.
26. Rakyat sudah cerdas dan punya nalar, untuk membedakan politik yang benar dan tidak benar.
27. Kader Partai Demokrat  harus tetap menjalankan politik yang berakhlak dan beretika, dalam menghadapi semua tantangan.
28. Oleh karena itu, kader Partai Demokrat wajib mengawasi distribusi paket bantuan rakyat seperti Raskin, PKH, Beasiswa miskin dan BLSM.
29.Demikian sambutan saya. Semoga apa yang kita impikan dan dicita-citakan, akan rakyat yang sejahtera, dapat segera terwujud. Wasalam. (didit/didik)

source: http://www.demokrat.or.id/2013/07/ini-poin-poin-penting-pidato-sby-di-rakornas/

Diplomasi Indonesia adalah Diplomasi ‘Sejuta Kawan Tanpa Musuh’

file

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menghadiri Prasetya Perwira TNI-Polri 2013 di Markas Komando Akademi Angkatan Laut, Bumimoro, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (2/7). (setkab)

Surabaya: Saat ini dunia menghadapi lingkungan strategis baru yang unik. Tidak ada satu pun negara yang dianggap sebagai musuh oleh Indonesia, begitu pula sebaliknya. Prinsip diplomasi Indonesia adalah diplomasi ‘Sejuta Kawan Tanpa Musuh’.
“Lingkungan strategis baru juga memberikan peluang yang sangat besar bagi kita untuk lebih berperan di dunia internasional,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam amanatnya pada upacara Prasetya Perwira TNI-Polri 2013 di Markas Komando Akademi Angkatan Laut, Bumimoro, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (2/7) pagi.

Dalam situasi lingkungan strategis seperti itu, Indonesia dapat leluasa menjalankan politik luar negeri ke segala arah, kita bisa menjalin hubungan persahabatan dengan pihak manapun. “Negara kita dapat bebas berkiprah menjalankan diplomasi sejuta kawan tanpa musuh,” ujar Presiden SBY seraya meminta para perwira remaja TNI dan Polri yang baru saja dilantik memahami lingkungan strategis tersebut.

Semua itu bisa dijalankan atas dasar kemandirian, kedaulatan, kesetaraan, dan prinsip saling menguntungkan. Di abad 21 ini, Indonesia harus semakim jeli memandang dunia. “Kita harus mencermati dinamika yang berkembang bukan sebagai ancaman semata tetapi sebagai peluang,” Presiden menegaskan.

Sejarah mencatat negara yang berhasil melakukan transformasi dalam tiga dasawarsa terakhir adalah negara yang paling cerdas mengambil peluang dan keuntungan di era globalisasi. Indonesia saat ini berada pada posisi yang berbeda dalam percaturan internasional. “Kita sudah menanggalkan citra keterpurukan, instabilitas, dan konflik yang dulu membara dimana-mana,” SBY menjelaskan.

“Dunia kini memandang Indonesia sebagai negara yang mencetak banyak prestasi dan kemajuan, diantaranya adalah negara demokrasi terbesar ketiga, jembatan antara Islam dan barat, ekonomi terbesar di Asia Tenggara, melakukan transformasi, dan menjunjung pluralisme,” ujar SBY.

Di tengah banyaknya peluang di tingkat global dan posisi Indonesia yang semakin baik, disadari bahwa era kesejagatan ini tidak lepas dari berbagai isu dan ancaman seperti terorisme, gerakan separatisme bersenjata, sengketa perbatasan, ancaman senjata pemusnah masal, dan kejahatan lintas negara. “TNI sebagai komponen utama pertahanan negara akan menghadapi tantangan yang tidak ringan dan semakim kompleks,” Kepala Negara mengingatkan.

Sebagai contoh, di kawasan Asia Timur dan Tenggara masih ada potensi konflik yang sebabkan oleh rivalitas dan kekuatan besar. Geopolitik dan arsitektur kawasan, Presiden menambahkan, juga terus berubah dan berkembang dari masa ke masa. (websitepresiden/dik)

source: http://www.demokrat.or.id/2013/07/diplomasi-indonesia-adalah-diplomasi-sejuta-kawan-tanpa-musuh/

Hanya Mereka yang Kuat, Teguh, dan Sabar yang Akan Sukses

sby-jendral-jakartagreater
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Surabaya: Menjadi tentara dan polisi adalah pekerjaan berat dan mulia. “Hanya mereka yang kuat, teguh, sabar, dan ikhlas dalam menjalankan tugas yang akan benar-benar sukses dalam perjalanan karir yang panjang,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam amanatnya pada upacara pelantikan atau Prasetya Perwira TNI-Polri 2013 di Markas Komando Akademi Angkatan Laut, Bumimoro, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (2/7) pukul 09.30 WIB.

Presiden SBY bertindak sebagai inspektur upacara. Sebanyak 735 taruna/taruni dari empat angkatan dilantik menjadi perwira berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 37/TNI/2013 dan Nomor 38/Polri/2013.

Dengan menyematkan tanda pangkat kepada penerima Adhi Makayasa, lulusan terbaik masing-masing akademi, Presiden SBY mengesahkan para taruna dan taruni menjadi perwira. Nama-nama pernerima Adhi Makayasa itu adalah Sermatutar Mat Sony Misturi (Akmil), Sermatukad Pandu Indramanto (AAL), Sermatutar I Putu Satrya Kedaton (AAU), ​dan Brigtutar Handa Wicaksana (Akpol). Saat penyematan tanda pangkat oleh Presiden, enam pesawat tempur F-16 TNI-AU melakukan fly pass sebagai tanda penghormatan.

Dalam amanatnya, Presiden SBY menjelaskan para perwira baru ini berhak menyandang gelar Sarjana Terapan Pertahanan. “Dengan gelar kesarjanaan yang diraih, saya yakin para perwira akan dapat mengemban tugas negara dengan lebih baik lagi serta lebih siap menghadapi berbagai persoalan dan dinamika penugasan di dunia militer yang semakin sarat dengan ilmu pengetahuan dan teknologi maju,” ujar Presiden SBY.

“Mulai hari ini dan ke depan para perwira akan menjalani profesi di bidang ketentaraan dan kepolisian di tempat penugasan masing-masing di seluruh tanah air,” Presiden menambahkan.
Rincian 735 taruna dan taruna yang lulus menjadi perwira adalah 238 dari Akademi Militer atau Angkatan Darat, 105 taruna Akademi Angkatan Laut, 108 taruna Akademi Angkatan Udara, 238 taruna Akademi Polisi, dan 48 taruni Akademi Polisi. Upacara Praspa sempat ditunda 30 menit dari jadwal semula karena cuaca yang kurang mendukung.

Presiden SBY hadir dengan didampingi Ibu Negara Hj Ani Yudhoyono. Hadir pula Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Mendikbud Mohammad Nuh, Menpora Roy Suryo, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Jendral Timur Pradopo, dan ketiga Kepala Staf Angkatan. (websitepresiden/dik)

source: http://www.demokrat.or.id/2013/07/hanya-mereka-yang-kuat-teguh-dan-sabar-yang-akan-sukses/

Kualitas Halaman Ini

Followers