KESALAHAN PERCETAKAN
Mendikbud gagal melaksanakan Ujian Nasional serentak di seluruh tanah
air. UN pada 11 provinsi terpaksa ditunda, karena kesalahan percetakan.
DPP Federasi Guru Independen Indonesia khawatir kemungkinan terjadinya
kebocoran soal UN.
JAKARTA, HALUAN — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Mohammad Nuh mengatakan, Ujian Nasional (UN) di 11 provinsi di
Indonesia Tengah terpaksa ditunda.
Namun ia yakin penundaan ini tidak
akan menimbulkan masalah bagi 1,1 juta siswa di Indonesia Tengah.
Ke-11 propinsi yang mengalami pergeseran jadwal UN tersebut meliputi
Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo,
Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara,
Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
M Nuh menyebut, pelaksanaan UN di Indonesia bagian tengah akan
dimulai pada Kamis 18 April, Jumat 19 April, Senin 22 April, dan Selasa
23 April. Sementara di Indonesia bagian Barat dan Timur tetap sesuai
jadwal.
“Pada Kamis, mata pelajaran yang diujikan tetap mata pelajaran hari
Kamis. Pada Jumat, mata pelajaran yang diujikan adalah jadwal untuk hari
Rabu. Sedangkan untuk yang Senin-Selasa, pindah ke minggu depan, yakni
22 dan 23 April,” kata Mendikbud di Gedung Kemendikbud, Senayan,
Jakarta, Minggu (14/4).
Menurut M Nuh, terjadinya pergeseran jadwal itu untuk murni karena masalah teknis yang terjadi saat percetakan naskah soal.
“Kami mohon maaf dengan segala persoalan teknis yang kami hadapi
untuk pelaksanaan UN. Ini murni persoalan teknis yang terjadi di
percetakan,” kata M Nuh.
Naskah UN ini dicetak pada enam percetakan. Lima siap melaksanakan
UN. Tetapi ada satu percetakan yang masih berusaha menyelesaikan, yakni
PT Galian Indonesia Printing yang mendistribusikan di Indonesia bagian
tengah.
Menurut M Nuh, kalau jadwal ujian digeser maju, kata Nuh, pasti murid
akan protes luar biasa. “Kalau jadwal UN digeser mundur, saya yakin
murid-murid merasa senang, jadi ini tidak perlu didramatisir,”katanya
UN, kata M Nuh, tidak seperti main bola. Misalnya seorang siswa sudah
belajar mati-matian untuk ujian bahasa Indonesia pada hari senin, tidak
mungkin pada hari Selasa hilang hafalannya.
Justru, kata Mendikbud, murid-murid bisa memanfaatkan penundaan
ujian ini untuk belajar lebih lama sehingga pada Kamis depan bisa
mengerjakan soal-soal UN secara lebih baik.
Para pengawas dan guru juga diminta untuk mensosialisasikan kepada para siswa bahwa UN ditunda karena adanya kesalahan teknis.
Pihaknya, terang M Nuh, sudah melakukan komunikasi ke berbagai dinas
pendidikan di Indonesia Tengah bahwa UN ditunda. Secara psikologis
penundaan UN ini tidak menimbulkan kerugian bagi murid.
Orang tua murid, ujar Nuh, diharap memahami penundaan UN ini. Jika
ada yang menggugat tentu akan dilayani dengan baik. “Namun kami berharap
adanya saling memahami dalam persoalan ini, sebab masalah ini luar
biasa beratnya, “ ujarnya.
Presiden Minta Usut
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan Mendikbud
Mohammad Nuh untuk segera mengatasi dan menyelidiki informasi
keterlambatan distribusi naskah UN di 11 provinsi.
“Info keterlambatan UN di 11 Provinsi, saya telah instruksikan
Mendikbud untuk segera atasi dan investigasi,” tulis Presiden di akun
jejaring sosial Twitternya @SBYudhoyono pada Minggu malam.
Akun twitter Presiden Yudhoyono itu diluncurkan secara resmi pada
Sabtu malam (13/4) dan sudah memiliki pengikut lebih dari 500 ribu dan
mengunggah 14 twit.
Ganti Mendikbud
DPP Federasi Guru Independent Indonesia (FGII) menuntut presiden SBY
mereshuffel Mendikbud karena telah gagal melaksanakan UN 2013 secara
serentak di seluruh provinsi Indonesia .
“Sebelas provinsi tidak dapat melaksanakan UN maka dikhawatirkan
kemungkinan kebocoran soal UN bisa terjadi. Padahal pesiapan pelaksanaan
UN sudah setahun,” kata Sekjen FGII Iwan Hermawan dalam siaran persnya
di Kota Bandung, Minggu (14/4/13).
Selain itu FGII menilai Mendikbud telah merendahkan martabat guru
dengan tidak mempercayai sebagai pelaksana UN sampai kunci tempat
penyimpanan soalpun dipercayakan kepada polisi dan dosen. Padahal
berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 pasal 58 disebutkan evaluasi peserta
didik dilakukan oleh pendidik.
“UN telah di sakralkan dan overacting dengan pejagaan yang luar
biasa. Kemendikbud minta bantuan ratusan ribu polisi dan angkatan laut.
Padahal hasil UN hanya menentukan 60 % kelulusan siswa,” ujar Iwan.
Menurutnya siswa yang sudah lulus UN pun belum tentu lulus sekolah
jika guru PKN, Agama, Olahraga dan Seni budaya tidak memberikan nilai
baik. Semestinya UN tidak dilaksanakan sebelum pemerintah meningkatkan
kualitas guru, sarana prasarana pendidikan dan akses informasi di
seluruh wilayah di Indonesia sebagaimana amat putusan Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat.
“Buktinya kualitas guru hasil UKG rendah rata-rata hanya 42.70 ribu,
bangunan sekolah runtuh dan akses informasi masih sulit di seluruh
wilayah Indonesia,” kata Iwan.
Harus Diblacklist
Terkait dengan itu peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Febri
Hendri, mengaskan keterlambatan distribusi naskah soal UN di 11
provinsi yang disebabkan oleh kesalahan percetakan, harus disikapi
dengan tegas. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus menjatuhkan
sanksi pada percetakan tersebut.
Febri mengatakan bahwa percetakan yang terbukti bersalah harus masuk
kategori hitam dan tidak boleh ikut tender pengadaan barang dan jasa di
Kemdikbud dalam jangka waktu tertentu. Ia menilai kejadian ini sangat
merugikan anak-anak bangsa. “Harus masuk ke daftar hitam dan tidak
boleh ikut lagi. Ini harus diusut sampai tuntas dan kenapa perusahaan
ini bisa menang tender,” kata Febri, Minggu.
Sedangkan pengamat pendidikan, Darmaningtyas, mengatakan bahwa
apabila kesalahan yang mengakibatkan keterlambatan distribusi soal ada
pada percetakan, maka Kemdikbud harus segera mengambil sikap dengan
memberi sanksi tegas berupa pencoretan nama perusahaan tersebut untuk
sementara waktu. “Diberi sanksi berupa blacklist sehingga tahun depan
tidak boleh ikut lagi dalam tender Kemdikbud,” ujar Darmaningtyas.
Senada dengan itu anggota Komisi X DPR Raihan Iskandar menyatakan,
penundaan itu merupakan bukti kurangnya pengawasan pemerintah terhadap
persiapan pelaksanaan UN, kata “Seharusnya pemerintah sudah jauh hari
memastikan kesiapan pencetakan soal ujian dan distribusinya. Dengan
adanya penundaan ini maka ongkos yang dikeluarkan pemerintah untuk
membiayai pelaksanaan UN di 11 daerah itu akan bertmbah,” kata Raihan
Iskandar di Jakarta, Minggu.
Anggota DPR Fraksi Partai keadilan Sejahtera (PKS) itu menyatakan
penundaan pelaksanaan UN dikhawatirkan akan menimbulkan biaya
tambahan. “Sejumlah guru pengawas yang sudah berada di lokasi ujian
terpaksa harus menunggu lebih lama karena ujian nasional ditunda. Siapa
yang menanggung biaya hidup mereka selama di lokasi? Tentunya bagi
sebagian guru pengawas yang berada di lokasi sulit, tidak mungkin untuk
pulang ke daerah masing-masing kemudian kembali lagi ke lokasi ujian,”
katanya.
Di kota Palu di Palu, Sulawesi Tengah sejumlah siswa mengaku kecewa
dengan pengunduran UN “Terus terang kami kecewa karena sudah
mempersiapkan diri dengan baik, tiba-tiba UN belum bisa dilaksanakan
sesuai jadwal yang ditetapkan,” kata Siska Lamandasa, salah seorang
siswa pada salah satu SMU di Kota Palu, Minggu.
Ia mengatakan rata-rata siswa telah siap mengikuti UN pada Senin
(15/4). Mereka sudah sungguh-sungguh mempersiapkan diri baik secara
jasmani maupun rohani agar ketika menghadapi ujian dapat mengisinya
dengan benar.
Hal senada juga dikeluhkan Budi, seorang siswa SMK. Ia juga kecewa UN
belum dapat dilaksanakan, padahal dia sudah mempersiapkan diri dengan
matang. (h/met/dn/kcm/rol/okz)
#Source : http://harianhaluan.com
#Source : http://harianhaluan.com
Anda Baru Saja Membaca Berita Tentang "UN Serentak Gagal". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://rudi-apriasi.blogspot.com/2013/04/un-serentak-gagal.html.
0 komentar "UN Serentak Gagal", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment
Mohon Tinggalkan Respon Dan Komentar nya Mengenai Berita Yang Telah Dibaca :)