Monday, June 17, 2013

Kenaikan Harga BBM untuk Selamatkan Perekonomian RI

file
Sekretaris Kabinet Dipo Alam (webseskab)

Jakarta: Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam mengatakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi karena neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami defisit sebesar 1,62 miliar dollar Amerika Serikat pada April 2013.
Melalui akun twitternya @dipoalam49, Sabtu (15/6), Seskab Dipo Alam, salah satu penyebab defisit adalah kenaikan impor migas sebesar 3,6 miliar dolar Amerika Serikat pada Maret menjadi 3,9 miliar dolar AS pada April lalu.

“Naiknya konsumsi BBM bersubsidi ini karena tumbuhnya ekonomi yang baik tidak seimbang dengan produksi minyak Indonesia yang terus menurun,” papar Dipo Alam
Seskab Dipo Alam  yang saat ini menyertai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam kunjungan kerja selama empat hari di Bali menambahkan, kenaikan harga BBM diharapkan dapat menyesuaikan konsumsi BBM bersubsidi, dalam rangka menyelamatkan perekonomian yang lebih berkadilan.

Perbaiki Defisit Kembar
Sebelumnya Menteri Keuangan M. Chatib Basri menegaskan, penyesuaian harga BBM bersubsidi dapat memperbaiki defisit kembar (defisit neraca perdagangan dan defisit anggaran) yang tengah terjadi, yang disebabkan oleh konsumsi BBM yang besar dan terus meningkat.

“Porsi konsumsi BBM yang besar bukan hanyauntuk  mobil motor, tapi juga banyaknya penyelundupan,” kata Chatib di Kantornya Gedung Djuanda 1, Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (14/6).
Menurut Menteri Keuangan, disparitas harga BBM di Indonesia yang lebar menyebabkan penyelundupan tidak dapat dihindari. “Karena ada perbedaan harga ini semakin besar keinginan orang untuk nyelundupin karena profitnya makin besar,” jelasnya.

Hal tersebut berbeda jika harga BBM dinaikkan atau memperpendek disparitas harganya. Jika disparitas harga makin kecil, maka keinginan orang untuk melakukan penyelundupan juga semakin kecil. Akibatnya porsi besar konsumsi BBM yaitu dari penyelundupan akan berkurang.

“BBM kita itu kita impor. Kalau konsumsinya menurun maka impor migas akan turun. Kalau impor migas turun maka neraca perdagangan akan membaik. Kalau neraca perdagangan membaik maka tekanan pada rupiah akan menurun,” pungkasnya.

Sementara Menteri ESDM Jero Wacik saat menghadiri Pertemuan Puncak Pemimpin Redaksi di Nusa Dua, Bali, mengatakan pemerintah mengharapkan keputusan mengenai kompensasi bantuan langsung tunai dapat disetujui pada Rapat Paripurna DPR, Senin  17 Juni. (websetkab)

source: http://www.demokrat.or.id/2013/06/kenaikan-harga-bbm-untuk-selamatkan-perekonomian-ri/

0 komentar "Kenaikan Harga BBM untuk Selamatkan Perekonomian RI", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment

Mohon Tinggalkan Respon Dan Komentar nya Mengenai Berita Yang Telah Dibaca :)

Kualitas Halaman Ini

Followers