Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhyono dan Ibu Negara Hj
Ani Bambang Yudhoyono meninjau kapal Rainbow Warrior III di Terminal
Penumpang Nusantara Pura I, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara,
Jumat (7/6) pukul 09.00 WIB. Kapal ini adalah kapal ekspedisi milik
lembaga swadaya masyarakat (LSM) lingkungan Greenpeace. Rainbow Warrior
adalah kapal dengan basis teknologi ramah lingkungan. Selain Indonesia,
kapal ini juga melakukan ekspedisinya ke Thailand dan Filipina.
Begitu tiba di Tanjung Priok, Presiden SBY dan Ibu Ani langsung
mendapatkan penjelasan dari Direktur Eksekutif Greenpeace Internasional
Kumi Naidoo terkait tujuan serta fungsi Rainbow Warrior. Selepas itu,
Presiden dan Ibu Negara langsung naik ke kapal dan melihat-lihat
fasilitas yang ada.
Presiden SBY menyampaikan agar Greenpeace sebagai mitra pemerintah
tidak segan mengritik kalau ada hal-hal yang belum benar. “Berikan saran
atau usulan kepada kami kalau itu baik bagi pemeliharaan lingkungan.
Namun, kalau Indonesia melakukan hal-hal baik, jangan lupa juga
menjelaskan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki komitmen yang tinggi
untuk memelihara lingkungannya,” kata SBY seusai peninjauan.
Diakui oleh Presiden bahwa saat ini masih banyak yang harus
diperbaiki menyangkut kondisi lingkungan di tanah air, sebagaimana
tantangan yang juga dihadapi negara-negara di dunia. Namun, SBY
menegaskan, komitmen Indonesia amat tinggi untuk mengurangi emisi gas
karbon, memelihara hutan, mencegah deforestasi yang tidak terkendali,
serta mencegah kebakaran hutan.
Salah satu langkahnya nyata Indonesia, lanjut SBY, yakni dengan
menambah jangka waktu moratorium penghentian penebangan hutan primer dan
lahan gambut sampai 2015.
“Ini adalah langkah nyata meskipun selalu ada tantangannya, tapi
tahun demi tahun hasilnya terlihat. Saya percaya, sebagai Presiden
Indonesia, 25 tahun ke depan negara kita akan makin hijau dalam arti
makin baik lingkungannya karena apa yang kita lakukan sekarang ini
memang serius. Saya yakin kesadaran rakyat Indonesia juga semakin tinggi
untuk bersama-sama menyelamatkan lingkungan kita,” Presiden SBY
menjelaskan.
“Bukan hanya hutan, bukan hanya udara, tetapi juga lautan kita. Kita harus menjaga biodiversity yang ada ada di negeri kita ini,” Presiden menambahkan.
Direktur Eksekutif Greenpeace Internasional Kumi Naidoo sendiri
mengapresiasi kebijakan Indonesia untuk memperpanjang moratorium hingga
dua tahun ke depan. “Kami menyambut baik keputusan pemerintah Indonesia
itu dan ke depan kami berharap dapat terus menjadi mitra yang baik bagi
Indonesia,” ujar Kumi Naidoo.
Greenpeace mengumumkan masyarakat umum bisa mengunjungi Rainbow
Warrior mulai hari ini hingga 9 Juni. Sebelum merapat ke Jakarta, kapal
ini lebih dahulu menyapa masyarakat Pupua dan Bali. Tanjung Priok adalah
tujuan akhir dari kapal Greenpeace ini sekaligus menyudahi satu bulan
ekspedisinya di Indonesia.
Indonesia adalah salah satu negara dengan keanekaragaman hayati
terbesar dunia. Sebesar 10 persen hutan hujan dunia ada di negeri kita.
Sebelum meninggalkan pelabuhan Tanjung Priok, Presiden SBY sempat
menyapa penumpang KM Kelud yang tengah sandar didekat situ. Menyertai
Presiden dalam peninjauan ini, antara lain, Mensesneg Sudi Silalahi,
Menlu Marty Natalegawa, Menhut Zulkifli Hasan, Menhub EE Mangindaan,
Menteri LH Balthazar Kambuaya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif
Cicip Sutardjo, dan Gubernur DKI Joko Widodo. (websitepresiden/dik)
source: http://www.demokrat.or.id/2013/06/kritiklah-tapi-kalau-indonesia-baik-jangan-lupa-sampaikan-pada-dunia/
Anda Baru Saja Membaca Berita Tentang "Kritiklah. Tapi Kalau Indonesia Baik, Jangan Lupa Sampaikan pada Dunia". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://rudi-apriasi.blogspot.com/2013/06/kritiklah-tapi-kalau-indonesia-baik.html.
0 komentar "Kritiklah. Tapi Kalau Indonesia Baik, Jangan Lupa Sampaikan pada Dunia", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment
Mohon Tinggalkan Respon Dan Komentar nya Mengenai Berita Yang Telah Dibaca :)