Tuesday, April 16, 2013

UN di Sumbar Terganggu


NASKAH SOAL KURANG
Ujian Nasional di Sumbar agak terganggu. Separuh daerah kekurangan naskah soal ujian, bahkan ada yang tak kebagian sama sekali. Akibatnya, sejumlah siswa batal mengikuti ujian dan terpaksa ujian susulan.
PADANG, HALUAN — Sejumlah kabupaten dan kota di Sumatera Barat mengalami gangguan dalam penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) SLTA hari pertama, Senin (15/4). Ada sekolah yang ke­ku­rangan naskah soal dan ada pula se­kolah yang sama sekali tak mem­peroleh soal ujian. Akibatnya, se­jumlah siswa batal mengikuti ujian dan terpaksa mengikuti ujian susulan.
Daerah tersebut adalah Kabu­paten Tanah Datar, Kabupaten Solok, Kabupaten Mentawai, Kabu­paten Agam, Kota Padang Panjang, Kota Padang, Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuh dan Solok Selatan.
Di MAN Batu Mandi Kabupaten Agam dan SMAN 2 Payakumbuh, ditemukan siswa yang batal mengi­kuti ujian, karena soal tidak tersedia.  Di MAN Batu Mandi terdapat 191  siswa dan di SMAN 2 Payakumbuh sebanyak 84 orang siswa.  Para siswa ini pun harus mengikuti ujian susulan 22 April mendatang.
Di Kota Padang, sebanyak 18 sekolah mengalami kekurangan naskah soal UN. Soal yang menga­lami kekurangan tersebut tidak hanya pada Bahasa Indonesia saja, tapi juga pada mata pelajaran lain. Total naskah soal yang kurang untuk Kota Padang mencapai 301 naskah soal.
Dari data Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Padang, mata pelaja­ran yang naskah soalnya kurang selain Bahasa Indonesia yaitu IPS, Agama, Bahasa Inggris, Matema­tika, Eko­nomi, Sosiologi, dan Geografi.
Sekolah yang mengalami keku­rangan naskah soal diantaranya, SMKN 2, SMKN 3, SMK Kosgoro 1, SMK Perbankan, SMK PGRI, MAN 2 dan MAS Batang Kabung.
Di SMKN 3 misalnya, jumlah soal Bahasa Indonesia yang kurang mencapai 59 naskah soal. Kepala SMKN 3 Padang Yusrizal menje­laskan, keku­rangan soal di sekolah tersebut diatasi dengan cara mem­fotocopy atas izin dari koordinator UN.
“Untuk memfoto copy, kita lakukan di Lolong, sebab di dekat sekolah belum ada yang buka. Waktu memfotocopy, diawasi oleh pihak perguruan tinggi, kepala sekolah dan kepolisian,” terang Yusrizal.
Apa yang dilakukan oleh SMKN 3 tersebut, berbeda dengan arahan yang disampaikan oleh Pengarah UN Sumbar Werry Darta Taifur. Menurut Werry, bila jumlah soal yang kurang 20, maka bisa dilaku­kan fotocopy. Namun bila lebih dari 20, maka diminta untuk melak­sanakan UN ulangan pada 22 April nanti.
Dari pantauan Haluan kemarin (15/4), UN untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, tetap dilaksa­nakan di SMKN 3 Padang. Bedanya, karena butuh waktu untuk mem­fotocopy soal, pelaksanaan UN di sekolah tersebut baru dimulai sekitar pukul 09.00 WIB dan ber­akhir pada pukul 11.00 WIB. Padahal, jadwal seharusnya yaitu dari pukul 07.30-09.30 WIB.
Werry menjelaskan, terjadinya kekurangan soal ini merupakan masalah nasional. Sebab, perceta­kan tidak bisa menyiapkan dan mengirimkan sesuai dengan SOP yang ditetapkan. Dia menam­bahkan, meski ada kekurangan soal dan dilanjutkan dengan memfo­tocopy, dirinya men­jamin tidak ada kebocoran.
Sebab, untuk memfotocopy, ada tiga unsur yang terlibat mengawasi yaitu kepolisian, perguruan tinggi dan dinas pendidikan. Selanjutnya, kebocoran soal tidak akan terjadi karena jumlah soal yang difoto copy mencapai 20 paket. “Yang jelas, UN kali ini tidak ada siswa yang dirugikan,” tegasnya.
Tak Ujian
Hari pertama pelaksanaan UN di Kabupaten Solok Selatan, dite­mukan sebanyak 32 siswa Madrasah Aliyah (MA) yang gagal mengikuti karena kekurangan naskah soal dan 41 orang siswa SMA/sederajat tidak mengikuti ujian.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Dikmen) Dinas Pendidikan Kabupaten Solok Selatan Rahman menyebutkan, sebanyak 41 orang yang tidak ikut ujian dikarenakan tidak dapat naskah soal 32 orang dengan rincian MAN Muara Labuh sebanyak 19 orang dan MAS Bus­tanul Huda 13 siswa, dan yang lainnya sudah Drop Out (DO), di SMAN 7 satu orang, MAN Sangir satu orang, MAS Kalampaian satu orang, dan SMKN 1 Solsel sebanyak enam orang.
“Nama-nama siswa yang tidak dapat naskah soal itu sudah kita daftarkan dari awal bersama teman-temannya yang lain, tetapi entah mengapa masih ada keku­rangan naskah soal,” ujar Rahman.
Temuannya, siswa MAN, seko­lah berbasis agama Islam, yang belum ikut UN akan diadakan ujian susulan pada hari yang sudah ditetapkan. “Mereka belum ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia, kami belum mendapatkan kabar kapan soal UN untuk siswa terse­but akan didistribusikan dari provinsi dan sekarang kita masih menunggu penjelasan pihak provinsi,” jelasnya.
Sedangkan untuk siswa-siswa yang drop out, namanya masih keluar sebagai siswa yang tidak ikut UN, karena mereka sudah didaftarkan untuk mengikuti UN tahun ini ke provinsi dan pusat. Sehingga mereka masih terdaftar sebagai peserta UN, padahal mere­ka sudah dikeluarkan sebelum UN dilaksanakan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabu­paten Solok Selatan Fidel Effendi menyebutkan, masalah kekurangan sudah dilaporkan ke pihak Disdik Provinsi. Awalnya sudah diminta supaya segera mendistribusikan naskah soal untuk sekolah agama ke Kabupaten Solsel. “Kita me­nyam­paiakan kekurangan untuk siswa sekolah agama, soal untuk Madrasah Aliyah, tetapi yang dikirimkan provinsi malah soal untuk SMK,” ucapnya.
Namun, 32 orang siswa tersebut harus mengikuti ujian susulan pada 22 April 2013 sesuai jadwal yang ditetapkan.
Selain pelaksanaan UN, juga dilaksanakan ujian paket C yang dimulai pada pukul 13.00 WIB, atau setelah UN dilaksanakan. Data Dinas Pendidikan Solsel, jumlah peserta UN tingkat SMA/sederajat berjumlah 1.789 orang dengan rincian SMA 1.057 orang, SMK 508 orang, MA 183 orang. Mereka diawasi oleh para guru dan pengawas independen dari pergu­ruan tinggi.
”Ada 10 unit SMA/MA dan 5 unit SMK yang menjadi penye­lenggara UN, dengan jumlah ruang ujian 101 kelas. Pengawasannya dengan sistem silang penuh seperti tahun sebe­lumnya dengan jumlah pengawas 256 orang dari guru,” pungkasnya.
Diundur 1 Jam
UN tingkat SLTA sederajat di Kota Bukittinggi pada hari pertama Senin (15/4) kemarin tidak berjalan lancar. Akibat kekurangan berkas soal, sebanyak 70 peserta UN di lokasi Madrasyah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Bukittinggi terpaksa diundur waktu ujiannya selama satu jam.
Dalam jadwalnya, peserta UN akan mulai mengikuti ujian sekitar pukul 07.30 WIB. Peserta UN itu sendiri telah tiba di lokasi ujian sekitar pukul 07.00 WIB, dan mulai masuk ke ruang ujian sekitar pukul 07.15 WIB untuk mengisi data peserta ujian pada Alat Baca Optik (ABO). Namun hingga pukul 08.00 WIB, sebanyak 70 peserta UN mulai resah karena belum juga mendapatkan berkas soal yang diujikan.
Sekitar pukul 08.30 WIB, baru­lah ke-70 peserta itu merasa lega setelah mendapatkan soal ujian. Jika peserta UN lainnya memulai ujiannya pukul 07.30 WIB dan berakhir hingga pukul 09.30 WIB, namun panitia ujian berinisiatif menyiapkan waktu khusus bagi 70 peserta UN yang diundur mengikuti ujian, mulai pukul 08.30 WIB hingga pukul 10.30 WIB.
“Kekurangan 70 berkas soal itu terpaksa kami fotokopi di ling­kungan MAN 2 Bukittinggi. Untuk memfotokopi kekurangan soal itu, kami telah berkoordinasi dengan panitia UN tingkat provinsi, dan proses fotokopi itu juga dijaga ketat oleh pihak panitia UN, pengawas dari Perguruan Tinggi, serta dari kepolisian,” ujar Sekda Kota Bukit­tinggi Yuen Karnova setelah meman­tau pelaksanaan UN di MAN 2 Bukittinggi.
Yuen Karnova mengklaim, bah­wa permasalahan itu hanya terjadi di lokasi MAN 2 Bukittinggi, dan tidak terjadi di lokasi ujian lainnya di lingkungan Kota Bukittinggi.
“Kekurangan berkas soal itu baru diketahui sesaat sebelum ujian dilaksanakan. Sesuai prose­durnya, soal baru bisa dibuka ketika siswa akan mengikuti ujian, sehingga kami tidak mengetahui apakah soal itu cukup atau kurang,” jelas Yuen.
Menurut Yuen, kesalahan terse­but bukan terjadi di daerah, tapi dari tingkat pusat. Ia berasumsi, tidak tertutup kemungkinan keja­dian ini bisa terulang kembali pada hari selanjutnya, sehingga perlu diantisipasi oleh unsur terkait.
Dari data yang dirangkum Haluan, total peserta UN yang mengikuti ujian di lokasi MAN 2 Bukittinggi berjumlah 152 siswa, dengan rincian 136 siswa MAN 2 Bukittinggi, ditambah 16 siswa Madrasah Aliyah Swasta Muna­warah yang bergabung mengikuti ujian di lokasi MAN 2 Bukittinggi.
Untuk lokasi UN di MAN 2 Bukittinggi ini menggunakan 9 ruangan ujian, yang diawasi sekitar 22 pengawas. Dari total jumlah peserta tersebut, hanya ada empat lokal yang berisi 70 peserta UN yang awalnya tidak mendapatkan soal ujian dan terpaksa memulai ujiannya pukul 08.30 WIB.
Ujian pada hari pertama itu sendiri hanya ada satu mata pelajaran yang diujikan, yakni Bahasa Indonesia yang menyajikan 50 butir soal, dengan waktu ujian selama 2 jam.
Untuk Kota Bukittinggi, peserta UN tahun 2013 ini untuk tingkat SLTA sederajat di Kota Bukit­tinggi, baik dari sekolah negeri maupun swasta, diikuti sebanyak 3.772 siswa, yang tesebar di 22 SLTA sederajat yang ditunjuk sebagai lokasi ujian, dengan diawasi 472 pengawas.
Dalam pelaksanaan UN 2013 ini, ada beberapa sekolah yang digabung, diantaranya SMA Taruna Bangsa ke SMAN 1, SMA Xaverius ke SMAN 2,MA Al-Ma’arif dan MA Baiturridwan ke MAN 1, MA Madinatul Munawarah ke MAN 2, serta SMK Paramitha ke SMKN 2. (h/vie/cw-sal/cw-eni/col/wan)

#Source From :http://harianhaluan.com

2 comments:

  1. Serem Gan Masak Gak dapet Soal Sih ?? :o

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahha...gk tw jg gan...sdgkn UN aja 11 propinsi ditunda kemaren [-(

      Delete

Mohon Tinggalkan Respon Dan Komentar nya Mengenai Berita Yang Telah Dibaca :)

Kualitas Halaman Ini

Followers