Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengemukakan,
setelah 2 (dua) tahun pemerintah bertahan untuk tidak menaikkan harga
Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, meskipun subsidi tersebut sangat
membengkak, kali ini terpaksa dinaikkan.
“Ini pilihan yang pahit, tetapi harus kita ambil. Saya tidak ingin
ekonomi kita menjadi buruk dan akhirnya menyulitkan kehidupan rakyat,”
kata Presiden SBY melalui akun twitternya @SBYudhoyono, Jumat (21/6).
Presiden menegaskan, jika tidak menaikkan harga BBM karena berhitung
untung rugi dari segi politik, beban kita ke depan justru akan terus
bertambah.
“Pengurangan subsidi BBM untuk selamatkan ekonomi, agar uang negara
bisa untuk bantu rakyat tidak mampu dan membangun infrastruktur,” terang
SBY.
Sebelumnya pada Kamis (20/6), Presiden SBY telah memimpin Rapat
Kabinet Paripurna tentang APBN-P 2013 dan Laporan Kesiapan Pelaksanaan
BLSM. Presiden menegaskan, ia ingin memastikan kesiapan distribusi
Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) dan program perlindungan
sosial lainnya, sebelum kenaikan BBM diumumkan.
Presiden meminta masyarakat agar ikut mengawasi penyaluran BLSM,
Program Keluarga Harapan, beras untuk rakyat miskin dan beasiswa untuk
rakyat miskin.
“Saya sudah instruksikan jajaran Polri dibantu TNI, untuk mengamankan
penyaluran bantuan kepada masyarakat agar tertib dan lancar,” kata
Presiden SBY dalam akun twitternya.
Menjangkau 40 Persen Penduduk
Sebelumnya dalam konperensi pers di kantor Wakil Presiden, Jakarta,
Selasa (18/6), Wakil Presiden (Wapres) Boediono menjelaskan, terkait
rencana kenaikan harga BBM bersubsidi itu, pemerintah yelah menyiapkan
program perlindungan sosial. Program ini terdiri atas pemberian Beras
Miskin (Raskin), Bantuan Siswa Miskin (BSM), Program Keluarga Harapan
(PKH), dan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).
“Pemerintah akan melaksanakan program perlindungan sosial ini mulai bulan ini juga,” ungkap Wapres Boediono.
Ia menyebutkan, Program Raskin atau program beras miskin dimana
masyarakat tidak mampu berhak membeli beras dengan harga murah. Program
Raskin ini telah berjalan, namun dengan sistem berbasis kartu yang baru,
Wapres berharap target penerima salah sasaran bisa dikurangi.
“Bulan ini akan kita upayakan untuk membagi 15 kg raskin per keluarga
sebanyak dua kali. 15 kg pertama sudah dilakukan, 15 kg berikutnya akan
dilakukan pada bulan ini juga,” kata Wapres.
Sementara tentang Bantuan Siswa Miskin yang akan diterima oleh 16.6
juta siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dari keluarga tak mampu, menurut
Wapres, pencairan program ini akan menunggu proses pendaftaran siswa
baru. Sedangkan bagi yang bukan siswa baru, uangnya akan segera
dicairkan. “Kira-kira pada bulan Juli atau Agustus siswa miskin sudah
bisa menerima bantuan ini,” kata Wapres.
Adapun Program Keluarga Harapan yang sudah bisa berjalan dengan unit cost yang sudah disepakati dalam APBN-P 2013. “Kita akan upayakan pada bulan Juni ini sudah cair,” kata Wapres.
Sementara mengenai Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), menurut Wapres, program ini mirip dengan skema cash transfer
Bantuan Langsung Tunai di masa lalu namun dengan perbaikan mendasar
dalam target sasaran. Pada 2013 ini, target sasaran disusun berdasarkan
survey objektif Badan Pusat Statistik yang diperbaharui dengan
konsultasi intensif dengan pemerintah daerah hingga ke tingkat desa dan
kelurahan.
Target sasaran pemberian BLSM, kata Wapres, berada dalam satu daftar
berisi 40% penduduk Indonesia dengan tingkat kesejahteraan paling
rendah. Daftar ini lengkap berisi nama dan alamat dan tidak berhubungan
sama sekali dengan afiliasi politik.
Pemberian BLSM, lanjut Wapres, dilakukan sebagai upaya meredam shock
atau gejolak temporer yang biasanya timbul pasca kenaikan harga BBM.
Mereka yang diberi uang tersebut adalah masyarakat yang paling miskin
tadi, yakni 25% dari daftar tadi yang mencakup 15,5 juta rumah tangga.
“Ini sudah melebihi kategori miskin, mencakup sejumlah rumah tangga yang
ada di atas Upah Minimum Regional,” kata Wapres. (websetkab/dik)
source: http://www.demokrat.or.id/2013/06/presiden-sby-kenaikan-harga-bbm-adalah-pilihan-pahit-yang-diambil/
Anda Baru Saja Membaca Berita Tentang "Presiden SBY: Kenaikan Harga BBM adalah Pilihan Pahit yang Harus Diambil". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://rudi-apriasi.blogspot.com/2013/06/presiden-sby-kenaikan-harga-bbm-adalah.html.
0 komentar "Presiden SBY: Kenaikan Harga BBM adalah Pilihan Pahit yang Harus Diambil", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment
Mohon Tinggalkan Respon Dan Komentar nya Mengenai Berita Yang Telah Dibaca :)